Kisah Pilu Anak Desa Banyusri: Luka Fisik Parah dan Trauma Psikologis
Bagaimana tidak, setelah dituduh mencuri celana dalam, KM, 12, diduga disiksa oleh sejumlah warga. Termasuk pengurus RT setempat.
Aksi barbar tersebut dilakukan belasan orang. Mereka menendang, memukul, dan menyik sa KM secara s4adis.
.
Mengutip keterangan ayah KM, lanjut Fahrudin, penyik saan terhadap KM terjadi di rumah salah seorang warga pada 18 November 2024 sekira pukul 22.00.
Berawal dari ayah KM yang bekerja sebagai pedagang sayur di perantauan dihubungi ketua RT setempat untuk segera pulang karena anaknya diduga mencuri celana dalam milik warga.
.
Setibanya di rumah, sang ayah mengajak KM menuju rumah ketua RT guna mengklarifikasi tuduhan pencurian celana dalam.
Sesampainya di rumah ketua RT, KM dan ayahnya diajak ke rumah S, salah satu tetangga.
Di tempat itu, ayah KM menyampaikan permintaan maaf. Namun, ditolak.
.
โTerus terjadi pemvkulan. Yang pertama memukul justru RT-nya sendiri sama istrinya. Karena diduga istri ketua RT kehilangan celana dalam,โ ungkap Fahrudin via telepon, Senin (9/12/2024).
.
Melihat anaknya dipukul, ayah KM melindungi dengan cara memeluk KM.
Dampaknya, ayah KM tak luput dari pemvkulan yang dilakukan oleh S dan warga lainnya.Pasca dipukuli, ayah KM diancam agar kasus ini tidak mencuat.
.
Bahkan KM yang terluka akibat disiksa, tidak boleh dibawa ke rumah sakit.
Hingga akhirnya aksi brutal tersebut terdengar kades setempat.Didampingi anggota Polsek Wonosegoro, mereka memastikan kondisi KM pada 19 November 2024.
Fahrudin turut ke rumah KM dan segera membawanya ke rumah sakit.
.
Hasil CT scan, KM mengalami patah tulang hidung, penyumbatan pembuluh darah bagian belakang dan lebam-lebam.
โAda patah di bagian hidung, penyumbatan pembuluh darah di belakang kepala sama di pelipis itu juga ada penyumbatan. Ada keretakan (tulang kepala) kecil. Terus disarankan untuk dibawa ke RS Karima Utama atau ke RSUD Moewardi Solo,โ beber Fahrudin.