Oknum Polisi Ancam Tembak Pegawai Toko
Oknum polisi yang bertugas di Polres Serdang Bedagai mengancam akan menembak penjaga toko elektronik di Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara.
Oknum polisi yang berpakaian preman tersebut bersama dengan seorang wanita yang mengenakan seragam aparatur sipil negara (ASN).
Menurut informasi, pengancaman ini terjadi pada Senin (16/12/2024).
Kasi Humas Polres Tebingtinggi, Iptu Mulyono , melalui akun Instagram @polrestebingtinggi yang diunggah Selasa 17 Desember membenarkan kalau pria yang viral ancam menembak warga sipil merupakan personel polisi aktif.
Belum diketahui nama, pangkat dan jabatannya, namun Iptu Mulyono menegaskan kalau personel Polisi tersebut bertugas di Polres Serdang Bedagai.
Saat ini, katanya, aparat arogan tersebut menjalani pemeriksaan di Propam.
"Dapat kami sampaikan, anggota Polisi tersebut sudah dalam pemeriksaan Propam Polres Serdang Bedagai. Sehubungan personel tersebut bertugas di Polres Serdang Bedagai," kata Kasi Humas Polres Tebingtinggi, Iptu Mulyono , melalui akun Instagram @polrestebingtinggi, dilihat, Rabu (18/12/2024).
Terkait hal ini, Kapolres Serdang Bedagai AKBP Jhon Rakutta Sitepu belum merespons.
Mau Beli Lampu Natal
Dalam narasi video, dijelaskan bahwa kejadian bermula ketika seorang perempuan datang ke toko untuk membeli lampu natal.
Tiba-tiba, oknum polisi tersebut menanyakan KTP kepada karyawan toko.
"Karyawan toko elektronik bertanya, 'Buat nanyak KTP saya?' Pria (oknum polisi) itu menjawab, 'Kok marah-marah kau?' Dijawab karyawan, 'Saya marahlah kok nanyak KTP.' Lalu pria tersebut marah dan mengancam akan menembak karyawan tersebut," tulis narasi video.
Berdasarkan penelusuran reporter Tribun-Medan.com, lokasi kejadian di Jalan Letjend Suprapto No. 75, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Tebingtinggi Kota, Kota Tebingtinggi.
Toko tersebut bernama 1001 Electronic & Furniture.
Pemilik toko bernama Nana mengaku sudah ada upaya perdamaian yang dilakukan oleh pelaku.
Toko tersebut bernama 1001 Electronic & Furniture.
Pemilik toko bernama Nana mengaku sudah ada upaya perdamaian yang dilakukan oleh pelaku.
Nana pun menyarankan agar awak media bertanya langsung ke pihak kepolisian tentang apa yang selanjutnya dilakukan oleh pihak kepolisian.
Menurutnya karena sudah ada upaya perdamaian, mereka tidak ingin berbicara lagi..
"Nggak tahu lah kita ya, Bang. Ke polisi ajalah ya bang ditanya," kata Nana.
Sedangkan Regen, pemilik Toko 1001 Electronic and Furniture di Kota Tebingtinggi menceritakan secara singkat aksi arogan yang diduga dilakukan oleh oknum Polres Serdangbedagai.
Diterangkannya kejadian tersebut berlangsung pada hari Senin (16/12/2024) siang.
Regen menyampaikan bahwa sejak awal dia tak tahu pelaku yang diduga datang bersama istri dan anaknya adalah anggota Polres Serdangbedagai.
Semua kegiatan jual-beli berjalan seperti pada umumnya sebelum entah apa yang terjadi mengapa yang bersangkutan melakukan ancaman.
"Sejak awal saya kan nggak tahu dia itu Polisi. Dia berbicara dengan karyawan saya ini. Karyawan saya ini anak yatim, Bang. Kasihan lah kalau diancam-ancam begitu," kata Regen.
"Kalau ada masalah ya sama saya aja sampaikan. Jangan anggota saya. Biar kalau tembak, tembak aja saya. Saya pun udah sakit-sakitan, biar saya aja yang mati," katanya.
Sejak cekcok tersebut, diterangkan Regen, karyawannya tersebut nggak berani pulang ke rumah.
Menurut pengakuan karyawannya, ia takut masih terjadi ancaman hingga pulang ke rumah.
"Dia ini pun sampai takut pulang, Bang," kata Regen.
Regen sendiri menyampaikan dalam waktu dekat ia dan pelaku akan menjalani mediasi yang difasilitasi oleh Polres Tebingtinggi.
Perdamaian akan berlangsung tertutup di Polres Tebingtinggi.
Sementara itu seorang tukang parkir di sekitar yang ditanyai terkait kasus tersebut mengaku tidak mengetahui apa yang terjadi. Pria paruh baya tersebut baru mengetahui usai beberapa polisi datang ke toko.
"Oh, kejadiannya itu di Toko 1001. Kalau pas kejadian cekcoknya kita nggak tahu. Karena situasi kan di dalam toko dan di luar normal-normal aja," katanya seraya menerangkan peristiwa itu terjadi pada Senin (16/12/2024) siang.
Sadar terekam CCTV
Dalam video yang beredar, pria berbadan gempal dan perut buncit, mengenakan kaus hitam, celana jeans biru berdiri sambil memegang kabel.
Dia terlihat bersama seorang wanita berseragam Aparatur Sipil Negara (ASN) dan seorang anak kecil perempuan.
Pria ini terlihat sedikit emosi dan nada bicaranya sesekali meninggi
Belum diketahui penyebab pastinya, namun dalam video terlontar ancaman dari pria tersebut mau menembak penjaga toko.
Awalnya, pria yang mengenakan rantai di lehernya ini menanyakan alamat pria berkaus warna merah yang ada di sebelah kirinya.
"Orang mana kau?"tanya pria bertubuh gempal, dilihat dari akun media sosial X (sebelumnya Twitter) @Heraloebs, Rabu (18/12/2024).
Rupanya yang menjawab pertanyaan orang lain, bukan orang yang ditanya.
"Kenapa rupanya bang," jawab pria lain.
"Gak ada, gak ada bang. Udah, gak usah dicampuri," timpalnya.
Belum diketahui penyebab pastinya, namun dalam video terlontar ancaman dari pria tersebut mau menembak penjaga toko.
Awalnya, pria yang mengenakan rantai di lehernya ini menanyakan alamat pria berkaus warna merah yang ada di sebelah kirinya.
"Orang mana kau?"tanya pria bertubuh gempal, dilihat dari akun media sosial X (sebelumnya Twitter) @Heraloebs, Rabu (18/12/2024).
Rupanya yang menjawab pertanyaan orang lain, bukan orang yang ditanya.
"Kenapa rupanya bang," jawab pria lain.
"Gak ada, gak ada bang. Udah, gak usah dicampuri," timpalnya.
Setelah mengeluarkan kata-kata ancaman, pria ini mengeluarkan sebungkus rokok dan matanya menyorot tajam ke arah kamera perekam video.
"Salah aku nanya gitu, kan enggak, kan?"
Karena sudah sadar direkam, ia pun seperti mengajak istrinya pergi meninggalkan toko sambil menggerutu.
"Viralkan ya bang,"katanya sambil berjalan keluar toko.
Kemudian seorang pria yang merekam video menanyakan ancaman tembakan ditujukkanbke siapa dan meminta ancaman itu diulang.
Bapak bilang mau nembak siapa. Coba ulang sekali lagi, ulang,"tanya perekam.