Peresmian PLTA Jatigede oleh Presiden Prabowo Subianto
PLTA ini memiliki kapasitas 110 megawatt dan menjadi bagian dari 37 proyek ketenagalistrikan yang diresmikan serentak di 18 provinsi, dengan total kapasitas 3,2 gigawatt. Proyek ini bertujuan mendukung transisi energi menuju sumber energi baru terbarukan (EBT) dan meningkatkan kemandirian energi nasional.
Pada 20 Januari 2025, Presiden Prabowo Subianto meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. PLTA ini memiliki kapasitas 110 megawatt dan memanfaatkan aliran air dari Bendungan Jatigede.
Selain menyediakan energi listrik ramah lingkungan, PLTA Jatigede juga berfungsi sebagai pengendali banjir untuk wilayah hilir seperti Majalengka, Subang, dan Indramayu, serta menyediakan sumber irigasi bagi lahan pertanian di sekitarnya.
Peresmian PLTA Jatigede merupakan bagian dari 37 proyek ketenagalistrikan yang diresmikan serentak di 18 provinsi, dengan total kapasitas 3,2 gigawatt. Proyek-proyek ini terdiri dari 26 pembangkit dan 11 transmisi gardu induk, yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. Presiden Prabowo menyatakan bahwa peresmian ini merupakan hasil kerja keras seluruh bangsa Indonesia dan bagian dari upaya mencapai swasembada energi.
PLTA Jatigede telah melalui proses pembangunan selama 10 tahun dan menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Pembangunan PLTA ini dimulai pada era Presiden Soekarno pada tahun 1963, dengan peletakan batu pertama dilakukan pada era Presiden Joko Widodo pada tahun 2015.
Dengan diresmikannya PLTA Jatigede, diharapkan dapat meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia dan mendukung upaya pemerintah dalam transisi energi menuju sumber energi yang lebih ramah lingkungan.
Dengan diresmikannya PLTA Jatigede dan proyek-proyek ketenagalistrikan lainnya, diharapkan dapat meningkatkan kemandirian energi nasional, mengurangi ketergantungan pada energi fosil, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Sumber Artikel : Suksesslot